Return to site

Proyek Kapal Selam Pertama Indonesia Dipastikan Lanjut Tahun Depan

PT KONTAK PERKASA FUTURES

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pemerintah memastikan proyek perakitan kapal selam pertama milik Indonesia yang diproduksi PT PAL Indonesia dilanjutkan tahun depan.

Hal ini dibuktikan dengan rencana penyuntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) ke PT PAL Indonesia untuk pengembangan kapal selam. Nilainya mencapai Rp 1,3 triliun.

Rencana tersebut sudah tercantum dalam dokumen Buku II Nota Keuangan Beserta RAPBN Tahun Anggaran 2021.

"Dalam mendukung teknologi pembangunan kapal selam serta meminimalisasi ketergantungan terhadap industri alutsista dari luar negeri, Pemerintah dalam RAPBN tahun 2021 memberikan dukungan melalui pemberian PMN kepada PAL Indonesia," demikian dikutip Liputan6.com dalam dokumen Buku II Nota Keuangan halaman 5-25, Jumat (4/9/2020).

Adapun, proyek pengembangan kapal selam menjadi 1 dari 7 rencana percepatan pembangunan infrastruktur oleh BUMN yang menjadi program prioritas pemerintah tahun 2021.

Dijelaskan, PMN kepada PT PAL Indonesia (Persero) dalam RAPBN tahun 2021 merupakan kesinambungan dari PMN yang telah diberikan pada tahun 2015 yang akan dimanfaatkan untuk mendukung penguasaan teknologi pembangunan kapal selam melalui kesiapan fasilitas, peralatan, dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta memperbaiki struktur permodalan.

Porsi terbesar dari penggunaan tambahan dana PMN 2021 untuk PT PAL akan digunakan untuk penyiapan fasilitas pendukung pembangunan dan perawatan kapal selam dalam rangka menunjang proses pembangunan kapal selam secara Whole Local Production (WLP).

Nantinya, di dalamnya akan terdapat pengadaan shiplift yang merupakan fasilitas utama dan vital untuk mendukung kegiatan docking dan undocking kapal selam karena akan memperkecil risiko pada saat launching, mempersingkat waktu, dan menghemat biaya.

Diharapkan, rencana penggelontoran modal tersebut dapat mendukung penguasaan teknologi pembangunan kapal selam melalui kesiapan fasilitas, peralatan, dan SDM, memperbaiki struktur permodalan perseroan, serta meningkatkan kapasitas usaha.

"Selain itu, dalam jangka panjang dengan dikuasainya teknologi pembangunan kapal selam dapat meminimalisasi ketergantungan terhadap industri alutsista luar negeri," demikian dikutip dari dokumen Buku II Nota Keuangan