Return to site

Talas RI Tembus Pasar Jepang

KONTAK PERKASA FUTURES

KONTAK PERKASA FUTURES - Talas Indonesia ternyata disukai warga Jepang. Salah satunya talas yang dibudidayakan petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah menembus pasar Jepang.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan varietas talas yang diekspor yaitu Colocasia esculenta var antiquorum atau lebih dikenal Talas Jepang Satoimo atau Taro Potato.

"Bahan pangan yang satu ini sekarang sudah menjadi salah satu bahan pangan utama bagi sebagian besar penduduk Jepang sebagai pengganti beras dan kentang yang dianggap terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Suwandi menjelaskan komoditi ini menjadi tren setelah adanya berbagai penelitian yang membuktikan bahwa talas tidak saja bisa menjadi bahan pangan alternatif yang mengandung protein dan kalori tinggi tapi memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang rendah.

"Jadi talas ini aman dikonsumsi oleh penderita atau mereka yang berpotensi diabetes", imbuhnya

Menurutnya, Suwandi, pangsa pasar talas di Jepang masih terbuka lebar. Hal ini didukung dari semakin menyempitnya lahan pertanian di Jepang, sehingga hanya bisa memenuhi 250 ribu ton pertahun, atau 65,7 persen dari total kebutuhan per tahun sebesar 380 ribu ton.

"Kekurangan sebesar 130 ribu ton per tahun sebagian dipasok dari China jadi sampai saat ini, China hanya mampu mensuplai 60 ribu ton per tahun, imbuhnya. Makanya Jepang mulai melirik Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sisanya 70 ribu ton per tahun," terangnya.

Melihat peluang ini, Suwandi menyebutkan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat jeli melihat peluang ekspor komoditi umbi-umbian ini dan menggalakan penanamannya di beberapa daerah. Tercatat, sampai dengan tahun 2018, total Talas Beku (frozen taro) dari Kabupaten Bantaeng dan Makasar yang sudah diekspor ke Jepang sebanyak 50 ton dengan nilai sekitar Rp 1,06 Miliar.

"Untuk meningkatkan volume ekspor talas, mereka menambah luasan tanam talas di 10 Kabupaten, yakni Gowa, Sopeng, Maros, Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Bone, Janeponto, Takalar dan Wajo dengan total luasan 178 hektar," sebutnya.