PT KONTAK PERKASA - Saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk yang mengelola klub sepak bola Bali United (BOLA) melonjak pada pencatatan perdana, Senin (17/6/2019). Saham Bali United bahkan kena auto rejection.
Saham BOLA menguat tersebut terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah. IHSG melemah 19,14 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.230,85 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.
Mengutip data RTI, saham BOLA ditransaksikan naik 69,14 persen ke posisi Rp 296. Saham BOLA sempat berada di level tertinggi Rp 296 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 63 kali dengan nilai transaksi Rp 627,8 juta.
Kenaikan tajam tersebut membuat saham BOLA kena auto rejection. Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), penerapan auto rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum pertama kalinya diperdagangkan di bursa untuk perdagangan perdana ditetapkan dua kali dari persentase batasan auto rejection harga.
Harga saham rentang Rp 50-Rp 200 untuk batasan auto rejectionnya >35 persen atau<35 persen. Auto rejection merupakan pembatasan maksimum dan minimum untuk kenaikan dan penurunan harga suatu saham di BEI.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk menawarkan dua miliar saham ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham IPO yang ditawarkan Rp 175 per saham. Total dana yang diraup Bali United dari IPO Rp 350 miliar.
Sebelumnya, pasar modal Indonesia akan kedatangan emiten klub sepak bola yang pertama mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Bali United.
Klub sepak bola, Bali United di bawah PT Bali Bintang Sejahtera Tbk catatkan saham perdana dengan kode emiten BOLA pada Senin (17/6/2019) di papan pengembangan. Dengan pencatatan saham ini, Bali United menjadi emiten baru ke-14 sepanjang tahun berjalan 2019. Demikian mengutip laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jumlah saham yang dicatatkan 6 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar empat miliar saham dan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar dua miliar saham.
Perseroan menetapkan harga saham IPO Rp 175 dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 350 miliar.Sebelumnya perseroan menyatakan dana hasil IPO digunakan untuk perbaikan stadion, anak usaha dan lainnya.
Perseroan telah melakukan masa penawaran umum pada 10-12 Juni 2019, penjatahan pada 13 Juni 2019, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 14 Juni 2019. Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.
Perseroan gelar gerai penawaran umum saham di Denpasar, Bali. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pendukung dan fans Bali United yang sebagian besar berdomisili di Bali untuk ikut investasi saham Bali United.