Return to site

Donald Trump Putuskan Embargo Total, Venezuela Makin Menderita

KONTAK PERKASA FUTURES - Venezuela sedang menghadapi banyak masalah: krisis listrik dan air, rakyat terpaksa membeli daging busuk, menjual rambut demi uang, dan jutaan rakyatnya kabur ke negara lain.

Masalah tersebut terus bertambah seiring Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan embargo total bagi Venezuela. Dengan ini, Venezuela sudah satu level dengan Korea Utara, Iran, Suriah, dan Kuba yang mendapat sanksi serupa.

Dilaporkan The Wall Street Journal, Selasa (6/8/2019), keputusan ini berdasarkan perintah eksekutif (executive order) yang membekukan seluruh aset pemerintah Venezuela dan juga melarang transaksi dengan negara tersebut. Langkah ini selaras dengan pernyataan Presiden Trump sebelumnya untuk lanjut memberi sanksi ke Venezuela yang didukung Iran dan China.

Sanksi akan menimpa semua individu atau perusahaan, baik perusahaan asing atau asal AS, yang berbisnis atau memberi dukungan bagi siapa pun yang terafiliasi dengan pemerintahan Nicolás Maduro.

Pemilu Venezuela pada 2018 yang dianggap curang juga dijadikan Presiden Trump sebagai basis untuk mengerahkan embargo. AS telah mendeklarasikan dukungan kepada tokoh oposisi Juan Guaidó sebagai presiden interim.

"Mengingat adanya perebutan kekuasaan oleh rezim Nicolás Maduro yang tidak sah, serta pelanggaran HAM di rezimnya, adanya penahanan sewenang-wenang terhadap warga Venezuela, dan pembatasan kebebasan pers, dan usaha terus-menerus untuk menjegal Presiden interim Juan Guaidó," jelas Trump dalam suratnya kepada Kongres AS.

Pemerintah Trump juga sedang bekerja untuk mengajak berbagai negara untuk mengisolasi rezim Maduro demi menggesernya dari kekuasaan. Australia, Britania Raya, Kanada, Australia, Belanda, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Portugal, Swedia, dan berbagai negara Amerika Selatan seperti Argentina, Brasil, dan Chile, ikut mendukung Guaidó. Tetapi negara seperti Rusia, China, dan Turki masih mendukung Maduro.

Penasihat Kemananan Nasional AS, John Bolton, juga mendukung embargo besar-besaran ini. Ia menilai langkah yang sama telah sukses di Panama dan Nikaragua, dan ia percaya juga akan berfungsi di Kuba dan Venezuela.

Pemerintahan sosialis Venezuela telah gagal membangun ekonomi berkelanjutan Inflasi besar-besaran terjadi, ada krisis energi, dan tercatat ada empat juga rakyatnya yang kabur ke negara lain. Ini menjadikan kondisi Venezuela sebagai krisis kemanusiaan terburuk di belahan bumi Barat.